Sidoarjo, (14/06) | Pada Malam Anggoro Kasih pekan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan Gelar Macapat yang kedua kalinya di tahun 2023. Pada even kali ini menghadirkan tema "Babad Sidaarja", sejarah berdirinya Sidoarjo dimulai dari masa kerajaan, masa kolonial dan masa sekarang dalam bentuk bait bait tembang macapat.
Babad Sidaarja ini merupakan rintisan penulisan sejarah dalam bentuk tembang yang diciptakan oleh para maestro maestro macapat Sidoarjo seperti Mbah Kasan dan Ibu Sudjiati yang tergabung dalam Paguyuban Kinanthi Macapat Sidoarjo.
Dalam sambutannya Kepala Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra Dikbud Kab. Sidoarjo Ibu Kartini S.Pd., M.Pd selaku pembina paguyuban macapat mengatakan Acara Macapatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan ngleluri budaya sekaligus menumbuhkan jiwa nasionalisme dan semangat kebangsaan dengan memelihara dan melestarikan serta merasa bangga pada budayannya sendiri yang adiluhung terutama bagi generasi muda. Kartini juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah khususnya Dikbud Sidoarjo dalam membina paguyuban paguyuban budaya sekaligus generasi muda di Kab. Sidoarjo dalam mengembangkan kebudayaan secara kreatif.
Gebyar Macapat Dikbud 2023 dibuka dengan penampilan tari Jathilan oleh siswa siswa SD binaan Bpk Murdiyanto yang tergabung dalam Paguyuban Kinanthi. Dilanjutkan sarasehan dengan Narasumber 1 Bpk. Surono Gondo Taruno, Dalang dan budayawan Sidoarjo yang membahas Macapat serbaguna.
Acara makin meriah saat moderator acara Tari Ramadhani memulai gladen tembang Macapat dengan menampilkan kolaborasi yang apik narasumber 2 & 3 yaitu Kolonel Laut ( P) Ari Krisdiyanto yang kesehariannya sebagai Komandan Puslat Pendidikan Lanjutan Perwira Kodikopsla dan Bpk. Effendi S. Hirnoto S.Pd guru SMP Wachid Hasim 8 Waru.
Kedua narasumber adalah inisaiator penulisan Babad Sidaarja. Ari mengatakan bahwa penulisan sejarah melalui tembang Macapat merupakan tradisi nenek moyang dalam menuliskan peristiwa penting dalam kehidupannya. Penulisan sejarah dalam bentuk tembang babad akan lebih luwes, tidak kaku dan memberi wadah bagi penulisnya dalam mengungkapkan perasaan saat melihat, mendengar dan merasakan peristiwa penting dalam lini masa kehidupan bangsanya pungkas Komandan AL yang cinta budaya ini sekaligus pemilik Paguyuban " KINANTHI SCOUT, CULTURE, COFFE".
Acara bertambah regeng dan meriah saat Effendi memimpin tembang macapat yang diambilkan dari bait bait Babad Sidaarja. Musik Santiswaran dan Alunan lembut tembang yang dinyanyikan peserta seakan membawa kita kembali ke masa masa kejayaan Kerajaan Jenggolo dulu. Dan suasana berubah bersemangat saat peserta menyanyikan bersama bait bait tembang macapat yang menceritakan heroisme perjuangan pahlawan Sidoarjo dalam melawan penjajah.
Dalam dua kegiatan gelar Macapat, Dikbud Kab. Sidoarjo selalu mengundang siswa siswa dan guru SMP di area Sidoarjo selain paguyuban macapat di Sidoarjo yang sudah lama eksis seperti Kinanthi, Pangudi Laras, Mardiko Laras, Selo Kambang, Sekar Kawedar dan Jenggolo Manik. Generasi muda ini bergantian nembang Macapat menceritakan sejarah kotannya dengan penuh kebanggaan.
Menutup acara dilaksanakan koor/ panembromo tembang Pangkur Panutup dengan iringan Gending Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo dan santiswaran yang dipimpin Mbah Sono sesepuh Macapat Sidoarjo yang tetap bersemangat melatih meskipun sudah diusia senja.
(dar)
0 Komentar